Tampilkan postingan dengan label INSPIRATIF. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label INSPIRATIF. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Oktober 2013

Me Too...

:: Kisah Tiga Orang Pekerja ::
Suatu kali di siang yang terik, di saat ketiganya tengah sibuk bekerja, melintaslah seorang pria tua.
"Apa yang sedang kau kerjakan?" tanya orang tua itu kepada salah seorang dari antara mereka.
Pekerja bangunan yang pertama tanpa menoleh sedikit pun, menjawab orang tua itu dengan ketus.
"Hei orang tua, apakah matamu sudah terlalu rabun untuk melihat. Yang aku kerjakan di bawah terik matahari ini adalah pekerjaan seorang kuli biasa!".
Orang tua itu pun tersenyum, lalu beralih kepada pekerja bangunan yang kedua, "Wahai pemuda, apakah gerangan yang sebenarnya kalian kerjakan ?"
Pekerja bangunan yang kedua itu pun menoleh. Wajahnya yang ramah tampak sedikit ragu. "Aku tidak tahu pasti, tetapi kata orang, kami sedang membuat sebuah rumah Pak," jawabnya lalu meneruskan pekerjaannya kembali.
Masih belum puas dengan jawaban pekerja yang kedua, orang tua itu pun menghampiri pekerja yang ketiga, lalu menanyakan hal yang sama kepadanya. Maka pekerja yang ketiga pun tersenyum lebar, lalu menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu dengan wajah berseri-seri berkata.
"Bapak, kami sedang membuat sebuah istana indah yang luar biasa Pak! Mungkin kini bentuknya belum jelas, bahkan diriku sendiri pun tidak tahu seperti apa gerangan bentuk istana ini ketika telah berdiri nanti. Tetapi aku yakin, ketika selesai, istana ini akan tampak sangat megah, dan semua orang yang melihatnya akan berdecak kagum. Jika engkau ingin tahu apa yang kukerjakan, itulah yang aku kerjakan Pak!", jelas pemuda itu dengan berapi-api.
Mendengar jawaban pekerja bangunan yang ketiga, orang tua itu sangat terharu, rupanya orang tua ini adalah pemilik istana yang sedang dikerjakan oleh ketiga pekerja bangunan itu.
Hal yang sama rupanya berlaku pula dalam hidup ini.
Sebagian besar orang tidak pernah tahu untuk apa mereka dilahirkan ke dunia. Mungkin karena telah begitu disibukkan oleh segala bentuk �perjuangan�, merasa tidak terlalu peduli dengannya. Bisa hidup saja sudah syukur.
Sebagian lagi, yang biasanya adalah tipe �pengekor� atau �me too� yaitu orang-orang yang punya pandangan yang samar-samar tentang keberadaan mereka dalam kehidupan. Sepertinya begini�kayanya begitu�kata motivator sih begono, tapi pastinya? Don�t have any idea!
Namun sisanya yaitu golongan terakhir, biasanya hanya segelintir orang- menemukan �visi� atau �jati diri� mereka di dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya kebetulan lahir, sekedar hidup, bertahan agar tetap hidup, tua karena memang harus tua, kawin lagi jika ada kesempatan, lalu berharap mati dan masuk surga, namun adalah orang-orang yang hidup dalam arti yang sebenar-benarnya.
(Sumber: inmotivasi.blogspot.com)

Rabu, 25 September 2013

Pentingnya Punya Sudut Pandang yang Benar

Sebelum sang ayah menghembuskan nafas terakhir, dia memberi pesan kepada kedua anaknya: �Anakku, dua pesan penting yang ingin ayah sampaikan kepadamu untuk keberhasilan hidupmu. Pertama, jangan pernah menagih piutang kepada siapapun. Kedua, jangan pernah tubuhmu terkena terik matahari secara langsun.g�
Lima tahun berlalu, sang ibu menengok anak sulungnya dengan kondisi bisnisnya yang sangat memprihatinkan. Ibu pun bertanya, �Wahai anak sulungku, kenapa kondisi bisnismu demikian?�
Si sulung menjawab, �Saya mengikuti pesan ayah, Bu. Saya dilarang menagih piutang kepada siapapun sehingga banyak piutang yang tidak dibayar dan lama-lama habislah modal saya. Pesan
yang kedua ayah melarang saya terkena sinar matahari secara langsung dan saya hanya punya sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang kantor saya selalu naik taxi.�
Kemudian sang ibu pergi ke tempat si bungsu yang keadaannya berbeda jauh. Si bungsu sukses menjalankan bisnisnya. Sang ibu pun bertanya, �Wahai anak bungsuku, hidupmu sedemikian beruntung, apa rahasianya?�
Si bungsu menjawab, �Ini karena saya mengikuti pesan ayah, Bu. Pesan yang pertama saya dilarang menagih piutang kepada siapapun. Oleh karena itu saya tidak pernah memberikan utang kepada siapapun sehingga modal saya tetap utuh. Pesan kedua saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung, maka dengan motor yang saya punya saya selalu berangkat sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam, sehingga para pelanggan tau toko saya buka lebih pagi dan tutup lebih sore.� Perhatikan...
Si Sulung dan Si Bungsu menerima pesan yang SAMA, namun masing-masing memiliki penafsiran dan sudut pandang atau MINDSET berbeda. Mereka MELAKUKAN cara yang berbeda sehingga mendapatkan HASIL yang berbeda pula. Hati-hatilah dengan Mindset kita.
Mindset positif memberi hasil menakjubkan, sebaliknya mindset negatif memberikan hasil menghancurkan.
The choice is yours..!
annnida-online

Senin, 16 September 2013

Kisah Qurban Bu Sumi yang Menggetarkan Hati

ilustrasi gubuk � tubasmedia.com
ilustrasi gubuk � tubasmedia.com
Makin dekat dengan idul adha, semakin banyak orang yang mengunjungi stan daganganku. Sebagian hanya melihat-lihat, sebagian lagi menawar dan alhamdulillah tidak sedikit yang akhirnya membeli. Aku menyukai bisnis ini, membantu orang mendapatkan hewan qurban dan Allah memberiku rezeki halal dari keuntungan penjualan.
Hingga datanglah seorang ibu yang kemudian menggetarkan imanku dan membuatku tak bisa menahan air mata.
Semula, aku berpikiran ibu ini hanya akan melihat-lihat saja. Karena dari penampilannya, aku menduga ia bukanlah tipe orang yang mampu berqurban. Meski demikian, sebagai pedagang yang baik aku harus tetap melayaninya.
�Silahkan Bu, ada yang bisa saya bantu?� sapaku seramah mungkin
�Kalau kambing itu harganya berapa, Pak?� tanyanya sambil menunjuk seekor kambing yang paling murah.
�Itu 700 ribu Bu,� tentu saja harga itu bukan tahun ini. Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu. Kalau harga kambing qurban tahun ini, paling murah sekitar 1,5 juta. Yang agak besar 2,5 juta.
�Harga pasnya berapa?�

Meskipun aku belum yakin ibu tersebut akan membelinya, minimal ia telah menunjukkan minatnya terhadap kambingku. �Bolehlah 600 ribu, Bu. Itu untungnya sangat tipis. Buat ibu, bolehlah kalau ibu mau�
�Tapi, uang saya Cuma 500 ribu, Pak. Boleh?� kata ibu itu dengan penuh harap. Keyakinanku mulai berubah. Ibu ini benar-benar serius mau berqurban. Mungkin hanya tampilannya saja yang sederhana tapi sejatinya ia bukanlah orang miskin. Nyatanya ia mampu berqurban.
�Baik lah, Bu. Meskipun tidak mendapat untung, semoga ini barakah,� jawabku setelah agak lama berpikir. Bagaimana tidak, 500 ribu itu berarti sama dengan harga beli. Tapi melihat ibu itu, aku tidak tega menolaknya.
Aku pun kemudian mengantar kambing itu ke rumahnya. �Astaghfirullah� Allaahu akbar�� Aku terperanjat. Rumah ibu ini tak lebih dari sebuah gubuk berlantai tanah. Ukurannya kecil, dan di dalamnya tidak ada perabot mewah. Bahkan kursi, meja, barang-barang elektronik, dan kasur pun tak ada. Hanya ada dipan beralas tikar yang kini terbaring seorang nenek di atasnya. Rupanya nenek itu adalah ibu dari wanita yang membeli kambing tadi. Mereka tinggal bertiga dengan seorang anak kecil yang tak lain adalah cucu nenek tersebut.
�Emak, lihat apa yang Sumi bawa� kata ibu yang ternyata bernama Sumi itu. Yang dipanggil Emak kemudian menolehkan kepalanya, �Sumi bawa kambing Mak. Alhamdulillah, kita bisa berqurban�
Tubuh yang renta itu duduk sambil menengadahkan tangan. �Alhamdulillah� akhirnya kesampaian juga Emak berqurban. Terima kasih ya Allah��
�Ini uangnya Pak. Maaf ya kalau saya nawarnya terlalu murah, karena saya hanya tukang cuci di kampung sini, saya sengaja mengumpulkan uang untuk membeli kambing buat qurban atas nama Emak�.� kata Bu Sumi.
Kaki ini bergetar, dada terasa sesak, sambil menahan tetes air mata, saya berdoa dalam hati, �Ya Allah� Ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan dengan hamba-Mu yang pasti lebih mulia ini, seorang yang miskin harta namun kekayaan imannya begitu luar biasa�.
�Pak, ini ongkos kendaraannya��, panggil ibu itu.
�Sudah bu, biar ongkos kendaraannya saya yang bayar�, jawabku sambil cepat-cepat berpamitan, sebelum Bu Sumi tahu kalau mata ini sudah basah karena karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah yang sudah mempertemukan dengan hambaNya yang dengan kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin memuliakan orang tuanya.
Untuk menjadi mulia, ternyata tak harus menunggu kaya. Untuk mampu berqurban, ternyata yang dibutuhkan adalah kesungguhan. Kita jauh lebih kaya dari Bu Sumi. Rumah kita bukan gubuk, lantainya keramik. Ada kursi, ada meja, ada perabot hingga TV di rumah kita. Ada kendaraan. Bahkan, HP kita lebih mahal dari harga kambing qurban. Tapi� sudah sungguh-sungguhkah kita mempersiapkan qurban? Masih ada waktu sekitar satu bulan. [Keluargacinta.com]

Jumat, 13 September 2013

PEMENANG KEHIDUPAN



Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Ternyata sang Penjual melayani dengan sikap buruk. Mukanya pun cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, "Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?" Sahabatnya menjawab, "Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain." "Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali," bantah orang pertama. Ia masih merasa jengkel. "Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu nggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri sendiri." Sahabat Yg Luar Biasa.. Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu. Coba renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik. "Pemenang kehidupan" adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat.. smoga qt bs kuat dlm silaturahim ini... Aamiin Copast Majalah Ummi FB

Minggu, 06 Januari 2013

8 Hal pada Diri Istri yang Paling Menarik Perhatian Suami

8 Hal pada Diri Istri yang Paling Menarik Perhatian Suami

Ada sebagian orang yang menganggap bahwa ketertarikan suami kepada istrinya terletak pada faktor fisik terutama pada organ-organ tertentu. Ternyata hal itu dibantah oleh penelitian yang dikutip Dr. Karim Asy Syadzili dalam bukunya Juru�at Minal Hub.
Penelitian itu justru menemukan 8 hal pada diri istri yang paling menarik perhatian suami, sebagai berikut:

1. Percaya Diri

Kepercayaan diri seorang istri ternyata adalah hal yang paling menarik perhatian suami. Termasuk percaya diri dengan tubuhnya sendiri. Tidak peduli seperti apa. Kepercayaan diri ini seperti memancarkan aura ketenangan sekaligus tantangan bagi suami untuk bertualang bersamanya.

2. Mampu Memahami Kondisi Pasangan

Istri yang memahami kondisi suaminya, semakin menarik bagi suami tersebut. Baik kondisi secara umum seperti kebiasaan dan karakter suami, latar belakang suami, maupun kondisi suami ketika di dalam kamar.

3. Sensitif dan Perhatian terhadap Pasangan

Ada kalanya seorang istri sebenarnya cantik, tetapi ia menjadi tidak menarik karena tidak sensitif dan perhatian terhadap suaminya. Suami pulang kerja dalam keadaan lelah dibiarkan saja. Suami sedang menghadapi masalah, diabaikan begitu saja. Termasuk dalam urusan bercinta, sensitifitas seorang istri sangat menentukan ketertarikan suami. Karenanya Rasulullah menasehatkan kepada para istri agar mau memenuhi ajakan suami kapanpun ia menginginkannya.

4. Jujur dan Cerdas

Istri yang jujur tentu membuat hati suami condong kepadanya. Kecerdasan membuat nilainya lebih sempurna. Sebab kejujuran dan kecerdasan yang dipadukan akan menghasilkan pribadi istri yang menawan.
Adakalanya wanita jujur, tapi tidak cerdas. Akibatnya, ia bisa sering menyinggung suami. Ada pula wanita yang cerdas tapi tidak jujur. Ini tak kalah bahayanya. Wanita yang berselingkuh dengan berbagai cara agar tidak ketahuan suaminya merupakan salah satu contoh negatif kecerdasan yang tidak disertai kejujuran.

5. Atraktif dan Sensual

6. Bergairah

Poin kelima dan keenam ini agaknya lebih khusus dalam masalah melayani suami. Atraktif adalah geraknya, sensual itu gayanya dan bergairah adalah semangatnya.

7. Feminim

Rasulullah melarang perempuan menyerupai laki-laki; maskulin. Jika berada di luar rumah, perempuan memang harus menjaga diri agar tidak tabaruj dan menggoda pandangan mata. Namun di rumah, ia harus menjadi sosok feminim yang lembut kepada suami.

8. Perhatian terhadap Penampilan/Pakaian

Sering kali wanita yang telah lama menikah tak lagi memperhatikan satu hal ini. Ia beranggapan sudah menjadi istri, sudah punya suami, sudah punya anak-anak sehingga tidak perlu berhias dan mempercantik diri. Pakaian pun menjadi seadanya dan jarang variasi. Suka memakai pakaian lama dan terkesan jarang ganti. Ini perlu diubah jika seorang istri ingin membuat suaminya makin tertarik padanya. Pakaian dan penampilan memang bukan hal utama, tetapi merupakan salah satu faktor ketertarikan suaminya. [keluargacinta.com]